
Kenali Budaya lewat ”Batik Sunyi Motif Iluminasi Manuskrip Minangkabau”
Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) resmi membuka pameran batik dengan tema ”Batik Sunyi Motif Iluminasi Manuskrip Minangkabau” di Minangkabau Corner, Lantai III Gedung Perpustakaan Universitas Andalas.
Pameranberlangsung dari 29 Agustus hingga 29 September 2024ini mengangkat keunikan motif klasik dari naskah kuno Minangkabau yang dituangkan dalam batik karya teman-teman Penyandang Disabilitas Tuna Rungu (Teman Tuli).
Kepala UPT Perpustakaan Universitas Andalas, Yori Yuliandra, dalam sambutannyamenyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia menekankan bahwa perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan pengetahuan, tetapi juga sebagai pusat pengetahuan (central knowledge) yang mempertemukan seni, budaya, dan sejarah dalam satu ruang edukatif.
Pengguntingan pita pameran dilakukan oleh Kepala Pustaka Unand didampingin oleh Ketua Lembaga SURI, Kabid Warisan Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, dan Koordinator Minangkabau Corner.
Pameran ini menampilkan berbagai batik karya Teman Tuli dengan motif iluminasi dari naskah kuno Minangkabau, foto-foto dokumentasi pelatihan membatik yang dilaskanakan SURI, serta perlatan-peralatan membatik.
Salah satu aspek penting dalam pameran ini adalah keterlibatan komunitas Teman Tuli yang berpartisipasi dalam proses pembuatan batik. Keterlibatan mereka merupakan bagian dari program inklusi sosial yang digagas oleh SURI, yang bertujuan memberdayakan individu dengan disabilitas pendengaran melalui seni membatik.
Pameran ”Batik Sunyi” ini terbuka untuk umum setiap Senin-Jumat mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB. Pameran ini juga menawarkan sejumlah kegiatan interaktif bagi pengunjung, termasuk demonstrasi teknik membatik yang akan dipandu oleh para pengrajin berpengalaman. Selain itu, pameran ini juga mengadakan lomba vlog bagi pengunjung.
Ia menambahkan, pengunjung juga dapat mengikuti workshop membatik, di mana peserta bisa mencoba langsung membuat batik dengan motif iluminasi di bawah bimbingan instruktur profesional. Karya yang dihasilkan dalam workshop ini dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Ditemui usai pembukaan pameran, Surya Selfika, Ketua Lembaga SURI menyampaikan bahwa pameran ini merupakan rangkaian dari kegiatan Danaindonesiana 2023 Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI yang diperoleh SURI.
Pameran ini kegiatan terakhir, yang sebelumya sudah dilaksanakan kegiatan peningkatan kapasistas lembaga, pelatihan membatik untuk Teman Tuli gelombang 1 dan 2.
“Kegiatan ini adalah penutup dari serangkaian program yang telah kami laksanakan, mulai dari peningkatan kapasitas lembaga hingga pelatihan membatik bagi Teman Tuli dalam dua gelombang. Kami berharap pameran ini dapat memperlihatkan hasil kolaborasi antara seni, budaya, dan inklusi sosial yang telah kami jalankan,” ujar Surya.
Salah seorang pengunjung, Azizah menyatakan kekagumannya terhadap pameran ini. “Pameran ini benar-benar memberikan pengalaman yang unik. Saya bisa melihat langsung proses membatik dan bahkan mencoba membuatnya sendiri. Hasilnya luar biasa, motif-motif iluminasi Minangkabau ini sangat kaya dan artistik,” ungkapnya.
Pameran ini menjadi salah satu upaya penting dalam melestarikan warisan budaya Minangkabau melalui seni batik, sekaligus membuka ruang bagi komunitas teman tuli untuk berkarya dan berkontribusi dalam dunia seni rupa. (adt)
Source:
0 Komentar