BPBD Sumbar Bersama FPRB Gagas EWS Ramah Disabilitas

BPBD Sumbar Bersama FPRB Gagas EWS Ramah Disabilitas

BPBD Sumbar tengah mempersiapkan pengadaan 100 unit Early Warning System (EWS) yang ramah disabilitas. Alat bantu peringatan dini khusus tsunami ini diharapkan dapat meminimalisir resiko bencana, terutama di kalangan penyandang disabilitas. Sebab EWS yang ada dan telah terpasang selama ini belum mengakomodir kebutuhan disabilitas.

“Sistem peringatan dini untuk disabilitas tentunya berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Perlu tambahan alat bantu pada EWS tsunami yang ada saat ini dan disesuaikan dengan disabilitas yang disandangnya,” kata Kepala BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy saat menggelar pertemuan dengan perguruan tinggi, Dinas Sosial, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), mitra BPBD Sumbar dalam pengadaan EWS dari PT. RISE serta dihadiri para disabilitas yang bernaung di dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Jumat (11/08/2023) di kantornya.

EWS ramah disabilitas ini, lanjutnya, akan dilengkapi dengan lampu rotary berwarna merah. Sementara yang telah terpasang saat ini sebanyak 31 unit EWS tersebar di sejumlah titik, belum dilengkapi lampu rotary. EWS yang terpasang itu terdiri dari komponen pengeras suara untuk bunyi sirine, panel surya yang terhubung dengan aki dan disimpan dalam kotak berwarna orange.

 

“Penambahan lampu rotary sangat berguna untuk memandu para penyandang disabilitas tuna rungu yang kehilangan kemampuan mendengarnya,” terang Rudy Rinaldy didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Fajar Sukma dan Kabid Kedaruratan dan Logistisk, Rumainur. 

Rencananya, 100 unit EWS ramah disabilitas ini  akan dipasang di 7 kabupaten/kota di Sumbar yang berada di pesisir pantai. Untuk harga 1 unit EWS, tengah dilakukan penghitungan oleh mitra BPBD dari PT Rekayasa Integrasi Sistem Elektronika (PT. RISE). Sedangkan anggaran pembuatannya diharapkan dari pihak-pihak yang peduli dengan mitigasi bencana, tak terkecuali CSR BUMN dan BUMD yang ada di daerah ini.

Untuk penempatan EWS, pihaknya akan memperhatikan domisili serta pusat aktivitas penyandang disabilitas agar benar-benar tepat sasaran. Pemetaan pemasangan EWS harus dilakukan dengan baik sehingga dampak bencana dapat diminimalisir dan mereka terselamatkan. Untuk itu pihaknya meminta data akurat dari Dinas Sosial Sumbar.

Menurut Anto dari PT RISE Perwakilan Padang, suara sirine EWS itu mampu terdengar hingga radius 2 km pada malam hari, dan sekitar 1 km pada siang hari. Sedangkan jarak terjauh lampu rotary dapat dilihat, akan dilakukan uji coba nantinya.

Dalam pertemuan itu juga mengemuka usulan untuk membuat aplikasi khusus sebagai alat bantu peringatan dini bencana. Para penyandang disabilitas akan diberitahu melalui notifikasi yang diterima di smartphone mereka. Aplikasi ini dapat digunakan oleh seluruh penyandang disabilitas tanpa kecuali, baik tuna netra, tuna rungu, tuna grahita dan juga penderita autis.

“Kami sudah catat usulan tersebut. Ke depan hal itu perlu dipertimbangkan,” ujar Rudy. (devi)

 

Source:

 

0 Komentar